Gunung Meletus

Apakah letusan gunung api itu ?
Suatu peristiwa alam yang disebabkan oleh meningkatnya aktifitas endapan magma di dalam perut bumi. Bencana letusan gunung api mengakibatkan hilangnya nyawa, kerugian harta benda bahkan melumpuhnya perekonomian hingga pemerintahan.

Kenapa bisa terjadi letusan gunung api?
Letusan Gunung api terjadi karena aktivitas endapan magma. Magma adalah suatu cairan pijar yang terdapat didalam lapisan kulit bumi dengan suhu yang tinggi (lebih dari 1000° C), mempunyai sifat fisika dan kimia tertentu yang terdiri dari unsur-unsur pembentuk batuan, bila mengalir ke permukaan disebut lava dan bila sudah membeku disebut batuan beku.

Kenali dan amati tanda-tanda gunung meletus akan terjadi, seperti :
  1. Binatang turun dari gunung.
  2. Hujan debu.
  3. Awan panas.
  4. Semburan material gunung.
  5. Lahar panas atau dingin.
  6. Ikuti informasi status gunung berapi dari petugas yang berwenang.
Kenali status gunung api :
Status aktif normal.

Pengamatan aktifitas seismik dan gerakan gunung, walaupun tidak terlihat adanya perubahan. Tidak terlihat adanya tanda-tanda letusan.

Status waspada.
Adanya peningkatan aktifitas secara seismik dan gerakan gunung lainnya,  terlihat adanya perubahan di sekitar kawah. Adanya magma, tektonik atau gangguan panas bumi, tidak ada letusan dalam waktu dekat. Perhatikan himbauan yang diberikan melalui sosialisasi dan penyuluhan oleh petugas.

Status siaga.
Peningkatan secara intensif dari aktifitas sesimik dan gerakan gunung, berdasarkan pengamatan perubahan kawah terlihat jelas. Aktifitas akan diikuti dengan letusan. Apabila peningkatan terus berlanjut, letusan kemungkinan akan terjadi dalam jangka waktu dua minggu. Lakukan persiapan menghadapi situasi darurat.

Status awas.
Terjadinya hujan debu dan awan panas, akan diikuti dengan letusan. Letusan kemungkinan terjadi dalam waktu 24 jam. Wilayah harus dikosongkan.

Buatlah sistem peringatan dini yang disepakati bersama :
  1. Bunyi sirine.
  2. Pukulan kentongan.
  3. Dengarkan arahan petugas.
  4. Perhatikan jalur evakuasi.
Jauhi daerah rawan seperti :
  1. Kaki gunung.
  2. Lembah yang dilalui aliran sungai.
  3. Daerah aliran lahar.
Selamatkan diri dengan melakukan tindakan dini :
Ikuti terus informasi dan himbauan dari aparat, dan apabila informasi menyatakan situasi sudah memasuki status siaga atau awas, segera lakukan :
  1. Lindungi diri dari abu dan letusan dengan menggunakan masker standar dan kacamata.
  2. Tutup sumber dan tempat penampungan air agar tak tercemar abu.
  3. Mengungsi ke tempat yang sudah ditentukan oleh pihak yang berwenang dan ikuti jalur evakuasi yang sudah ditentukan.